#3 Cara Berdoa dan Agama

Disclaimer : Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyinggung agama manapun, apa yang saya tulis adalah yang terlihat dari sudut pandang saya. Dan mungkin saja ini bertentangan denganmu. Tapi ambilah yang positif nya saja. Hanya ingin membuka mata semua orang untuk mengenal kasih.

Saya hanya akan bahas tentang Indonesia yang sering kali menggunakan agama sebagai alat perang mereka. Seperti yang kita ketahui, Indonesia terdiri dari 5 agama yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu dengan berbagai macam jenis aliran dari masing-masing agama. Saya tidak akan memperinci macam-macam aliran dari beberapa agama. Meskipun begitu, saya yakin tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan, kebencian ataupun kekerasan. Semua pasti mengajarkan tentang kebaikan dan cinta kasih pada sesama.

            Saya akan bahas pertama kali mengenai agama islam dengan penduduk mayoritas di Indonesia. Di islam berdoa dengan cara melakukan sholat 5 waktu, baca Al-quran, sholat tahajud, berpuasa di bulan ramadhan, jumat’an di mesjid, berzikir dan lain-lain. Menggunakan hijab, beramal dan menikah merupakan salah satu cara ibadah mereka supaya lebih mendekatkan diri pada yang Kuasa.

            Kedua, agama protestan. Saat ini banyak sekali aliran protestan yang bertebaran di Indonesia seperti HKBP, GBI, JPCC, HKI, Kharismatik dan berbagai macam worship lainnya. Saya hanya akan ambil garis besarnya saja karna kalau dibahas satu-satu akan panjang juga. Saya hanya akan mengambil inti/garis besar saja. Mereka berdoa dengan pergi ke gereja atau membuat perkumpulan kecil rutin untuk sharing dan mendengarkan sabda Tuhan dari alkitab maupun menerima perjamuan kudus. Ada juga yang berdoa dengan memanjatkan atau mengumandangkan pujian-pujian dengan bernyanyi, bertepuk tangan dan yang meriah pastinya. Ada juga yang berpuasa tapi saya kurang paham puasanya berapa lama dan lupa aliran yang mana. Selain itu beramal yang sering dikenal dengan istilah “persepuluhan” memberikan sekian persen dari penghasilan bulanan yang diterima kepada gereja untuk dikumpulkan dan dibagikan kepada yang membutuhkan.

            Ketiga, agama katolik yang kebetulan saya imani saat ini. Di katolik cara kami berdoa yaitu dengan ke gereja di hari minggu ataupun perayaan besar dan menerima perjamuan ekaristi (Tubuh dan Darah Kristus). Ada juga dengan perkumpulan kring/wilayah untuk bernyanyi dan berdoa. Selain itu, berpuasa 40 hari lamanya untuk mengenang peristiwa wafatnya Kristus dan selama berpuasa disediakan amplop APP yaitu menyisihkan sebagian uang kita selama berpuasa untuk dikumpulkan ke gereja dan nantinya akan dibagikan kepada sesama yang membutuhkan. Kemudian berdoa menggunakan rosario di bulan maria maupun di kehidupan sehari-hari. Berdoa kepada Bunda Maria yang dipercaya sebagai perantara doa-doa kepada putranya yang terkasih Tuhan Yesus Kristus. Kita percaya bahwa permintaan seorang Ibu pasti akan diusahakan oleh sang anak. Berdoa juga kepada para malaikat sebagai utusan Tuhan dan kepada orang kudus sebagai perantara doa-doa kita. Kenapa berdoa harus melalui perantara, kenapa tidak langsung ke Tuhan? Ada kalanya Tuhan mau mendengarkan doa-doa kita melalui permohonan perantara doa-doa kita. Ya ibaratnya perantara doa kita itu seperti pengacaranya kita ke Tuhan, kenapa doa kita harus dikabulkan. Yang akhir-akhir ini baru aku ketahui juga ada cara berdoa yang lain yaitu “Examen” seperti meditasi melihat ke dalam diri kita dan melihat Tuhan sudah bekerja di hidup kita. Hal ini akan aku bahas lebih lanjut di part berikutnya ya.

            Keempat, konghucu. Kebetulan aku dapat reference ini dari seorang temenku. Jadi akan aku bahas sedikit terkait apa yang dia bagikan. Cara berdoa mereka ada yang di klenteng dan dirumah menggunakan dupa. Dan dia juga bilang kalau saat ini dia berdoanya tidak wajib di klenteng dan tidak wajib menggunakan dupa. Berdoa di dalam hati dan bisa dimana saja, intinya berkomunikasi sama Tuhan dan yang paling penting percaya pada sang Pencipta. Kemudian juga ada berdoa menggunakan tasbih yang biasanya digunakan untuk baca parita yang isinya bacaan atas pengharapan untuk kebaikan semua makhluk.

            Untuk sisanya seperti hindu dan buddha, aku tidak akan menulis karna aku tidak mempunyai temen beragama tersebut jadi aku tidak bisa menjelaskan. Jika kalian berkenan untuk melengkapi tulisan terkait cara berdoa dari agama kalian bisa disharingkan di kolom komentar ya teman-teman.

            Okay, kali ini kita masuk ke hal yang agak strik atau yang agak sensitif. Aku akan bahas terkait polemik yang terjadi saat ini. Pernah kah kalian sering mendengar tentang “Ih doa kok sama patung sih, harus ritual ini itu sih, kok nyembah berhala sih”. Udah jangan pada adu mulut.

            Aku akan berikan beberapa pertanyaan kepada kalian dan jawab lah di hati kalian, untuk yang muslim “Kalian ngapain muter-muterin Ka’Bah itu kan bangunan, emangnya Tuhan kalian disitu? Trus ke makam nabi-nabi di mekkah sana? Trus kalian seneng kalau megang kain apa tuh namanya di makam nabi yang niscaya dapat inilah itulah? Trus kalau gak muslim kalian bilang kafir, emang hidup kalian udah nilai sempurna dihadapan pencipta kalian sampe bisa-bisanya menghakimi yang lain? Trus kenapa sih kalian harus bakar-bakar gereja, kok egois banget sih, mesjid kalian tuh dimana-mana memangnya yang tinggal di area kalian cuma satu agama? Coba jawab pernah gak kita-kita yang minoritas protes soal suara toak mesjid kalian yang tiap beberapa jam sekali bunyi?”. Kemudian untuk yang hindu buddha konghucu “Kalian kenapa nyembah patung dewa-dewi trus pake dupa?”. Kemudian untuk protestan “Kalian ngapain sih berdoa sambil nyanyi-nyanyi dan heboh banget lagi, harus banget pakaian jadi ajang pamer?”. Kemudian untuk katolik “Kenapa sih di gereja-gereja banyak patung, harus ada lilin, doa rosario?”. Hayoo coba dijawab.

            Menurutku disitulah indahnya keberagaman, meskipun berbeda percayalah kita dituntun memang untuk hidup berdampingan satu sama lain. Lagi-lagi ku tegaskan, tidak ada agama yang mengajarkan kita untuk membunuh satu sama lain, kalau ada yang di dalam perintah agamanya yang berisi tentang membuat keributan, membunuh, menghakimi, menghina, tolong beritahu aku supaya aku jadi tahu. Masing-masing agama punya caranya sendiri untuk menjadikan dirinya yang lebih baik dan mendekatkan diri pada sang Pencipta. Agama tidak bisa dipaksakan kepada seseorang. Saat ini sering kita lihat banyak yang cuma sebatas Agama KTP akibat dari lingkungan sekitarnya yang tidak mencerminkan agamanya.

            Alat-alat doa seperti tasbih dan patung mempunyai makna tersendiri. Ini menurut versi ku ya karna di agama ku pun menggunakan tasbih dan patung sebagai media dalam berdoa. Tasbih atau Rosario atau sejenisnya, ini digunakan dalam berdoa untuk memanjatkan doa yang sudah ada tata aturannya setiap maniknya yang berfungsi untuk memusatkan atau memfokuskan diri kita pada doa-doa yang kita panjatkan. Bisa juga fokus untuk dapat merasakan kehadiran Tuhan atau Bunda Maria atau malaikat atau para orang kudus untuk mendapatkan kedamaian dan ketenangan hati. Patung, kalau di gereja katolik itu macam-macam patungnya ada Bunda Maria, Tuhan Yesus, Santo Yosef, dan lain-lain. Patung disini digunakan sebagai alat bantu visualisasi atau wajah-Nya di dalam doa kita, ya intinya untuk mempermudah kita membayangkan wajah-Nya ketika kita berdoa/berbicara pada-Nya. Sebagai tanda ucapan terimakasih, syukur dan harapan supaya selalu melindungi kita senantiasa dimanapun kita berada.

            Hitam dan putih memang akan selalu ada untuk menyeimbangkan bumi ini. Kita hanya perlu memilih jalan yang mana, apakah dijalan yang terang “cinta kasih” atau dijalan yang gelap. Agama mu ya akan tetap agama mu, agama ku ya akan tetap agama ku. Tak ada yang perlu di paksakan. Cerminan dirimu belum tentu cerminan Tuhan mu. Yang mengenal diri dan Tuhannya pasti akan menebarkan kasih bukan kebencian, apalagi menghakimi. Jangan mengclaim agama mu yang paling hebat atau paling benar, karna saat mati yang akan ditanya bukanlah tentang agama mu tapi tentang amal bakti mu selama kamu hidup dan mempertanggung jawabkan apa yang kamu lakukan semasa kamu hidup. Mari kita menebarkan kasih kepada sesama.

            Aku juga berterima kasih pada Corona karna dia telah menyapu bersih Indonesia dari Ego semua agama. Tidak ada satupun agama yang dapat menyombongkan dirinya. Momentum semua agama tidak dapat dirayakan bersama ditempat ibadah pada tahun 2020 ini. Semua merayakan dirumah masing-masing. Pada akhirnya kita bersatu, bergotong royong untuk menolong sesama. Mari kita turunkan ego, buatlah diri kita mencerminkan kehadiran Tuhan bagi sesama. Sejatinya Tuhan bukanlah dirumah ibadah atau bangunan, tapi DIA berdiam diri di dalam tubuh kita dan kamu perlu menemukannya di dalam diri mu terlebih dahulu supaya kita bisa membagikan cinta selalu kepada sesama.

God bless,

With love 💕